Menunggang Menunda
“I’ll do 5 minutes later...
okay, maybe 10 minutes again.. nah, 30 minutes...I guess 1 hour later.. Fck.. I’ll
do it tommorow” petikan kicauan itu terdengar kocak hari ini di twitter. Dari
akun – akun lelucon yang ku ikuti agar timeline lebih berwarna. Isinya
banyolan, candaan, kritikan, lifehacks, terkadang agak porno. Well, untuk yang
terakhir, saringan sebuah “jokes” itu emang beda di mana – mana.
Oke, kembali pada petikan
itu. Kenapa aku tertawa, karena aku merasa. Aku seolah menertawai diriku
sendiri. Bukannya malu atau apa, mungkin lebih menunjukkan ekspresi Yaoming
dengan senyum pahitnya. Bitchplease, bener banget itu tweet yakk. Kita memang
kerap menunda, menunda sholat, menunda mengerjakan tugas, menunda
berhenti makan mie instan, menunda membayar tagihan uang kas dan lainnya masih
banyaaaakk lagi, menunda bilang I L U, daaaaaan menunda move on dari...(tampar
muka sendiri). Jreeeng.. menunda memang sudah seperti narkoba.
Hey, apa bedanya kita dengan
perokok yang bau itu? Apa bedanya kita sama cewek yang suka ngempesin kantong
cowoknya untuk belanja? Apa bedanya kita sama drama korea freak? Apa bedanya
kita sama pelanggan KFC? Apa bedanya kita sama secret stalker admirer? Satu
jawabannya, CANDU. Banyak sih yang nggak sadar udah kecanduan sama menunda. Banyak
juga yang sadar tapi ya mereka langsung nyanyi “LET IT GO” –nya Frozen, Kalo
Nowela ngartikannya “Biarlaaaah”. Ada yang sadar sudah menunda dan dengan gagah
mengangkat bambu runcingnya dan berkata “Mari kita lakukan sekarang”. Ini nih
yang susah nyari orangnya. Pribadi – pribadi bijaksana yang tangguh
menghunuskan samurainya pada kata menunda. Nggak tau deh ya apa emang orangnya
disiplin bawaan lahir. Tapi kita patut beri apresiasi untuk yang bener – bener malas
tapi semangat meluncur melawan arus malasnya.
Dari tipe darah aku adalah O
rhesus positif (whatever rhesus means). Kalo menurut mbak – mbak penganalisa
perilaku berdasarkan tipe darahnya, O itu malas, ngerjain kewajibannya kalo
udah dekat deadline. Menunda adalah sahabat karib O, nggak tau juga ya nasib
tipe darah tetangga mirip apa enggak. Aku akuin sih emang iya kadang aku
beginian. Tapi, namanya juga pengen eksis kaya selebritis, kita harus bisa anti
mainstream, berani tampil beda, berani nyuri wifi tetangga, berani pake sendal
beda kanan kiri ke mall, berani pake bikini ke kampus(oke ini kelewatan), walau
nggak berani – berani bilang I L U duluan sama objek stalkingan(wedew). Sekali,
dua kali, tiga kali aku pernah memerangi menunda dengan mata berkaca – kaca. Sekali
kamu lakuin itu, rasanya kayak kamu udah nabung untuk masa depan, udah cukupin
asuransi, udah berhasil membuat bangga pencipta peribahasa “bersakit – sakit dahulu,
bersenang – senang kemudian”, udah mengusir hantu deadline yang sama seremnya
dengan hatu di INSIDIOUS, dan udah ngerasa adem lagi mengingat kembali senyum
dia. Emang gitu rasanya, Trust Me, IT WORKS!! (booking abang – abang iklan
L-Men)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Boleh Kenalan?
Arsip Blog
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar